Kenapa saya tidak membahas perjuangan Palestina di halaman ini setelah
pembantaian terakhir? Karena hal itu sudah sangat sering dibahas di
sini.
Titik berdiri saya jelas. Pada 1918, titik dimulainya
zionist internasional, dari cacah jiwa hanya ada 2% Yahudi di Palestina.
Mereka tentunya turunan 70 keluarga Yahudi yang dibolehkan masuk oleh
ke Palestina setelah Jerusalem dibebaskan Umar bin Khattab (ada dalam
Umar's Assurance of Safety) dan Sholahuddin Al Ayubi.
(Catat:
Saat Romawi menguasai Aelia Capitolina, Yahudi dilarang masuk. Saat
pasukan Salib masuk ke Yerusalem pada 1099, mereka membunuh seluruh
penghuninya…70 ribu, dalam mesjid AL Aqsa saja Cursader membunuh 10ribu
Muslim dan Yahudi...rata-rata ulama dan orang yang memilih hidup dalam
mesjid untuk mengajar/belajar...Kalau Yahudi masuk ke Al Aqsa mencari
perlindungan (sumber Ibnu Athir dan William of Tyre) terdiri dari
Kristen Timur (East Christian, atau Kristen Arab), Yahudi dan Muslim,
sampai menurut Gesta Francorum, diari foot soldier Crusader mencatat
darah setinggi lutut kuda di dalam Old City.)
Saat
Theodore Hertzl menggerakkan pengusaha aktivis zionist untuk membeli
tanah di berbagai lokasi di Palestina dan mengirimkan Yahudi pendatang
ke sana, pergerakan demografi Yahudi berubah. Pada 1946, mereka 15% dari
total penduduk Palestina. Sisanya Muslim, Kristen dll.Oh iya,
sebelumnya Theodore datang ke beberapa raja dunia lainnya, mencari lahan
untuk dibeli guna mendidikan negara Israel. Jadi, PAlestina bukan
pilihan pertama.
Dubes Palestina untuk Indonesia
yang diwawancarai Kompas mengatakan hal serupa. "Saat gerakan zionis
memulai proyek pembentukan wilayah Israel, mereka menggunakan isu agama
dengan mengatakan adanya kerajaan bagi bangsa Yahudi 3.000 tahun lalu.
Ini cara gerakan zionis yang sebenarnya sekuler, membawa isu agama untuk
meyakinkan bangsa Yahudi untuk bermigrasi ke Palestina. Di Palestina
hanya ada 30.000 warga Yahudi saat deklarasi Balfour itu dicanangkan."
Ya, sekitar 15% itu.
Lalu
mulailah gerakan teror Irgun, paramiliter Yahudi (Ariel Sharon salah
satu komandannya) ke desa-desa tetangganya. Deir Yasin, Sabra Shatilla,
Nakba. Perang 6 hari dst dst. Intinya teror hingga warga Palestina
melarikan diri dari rumahnya (Central African Republic, any one?), atau
pembantaian/genoside. Dua juta warga Palestina berdiaspora saat ini di
negara2 Arab, dan sebagian di Barat. Interpal dikelola sebagian
keturunan mereka. Sebagian lagi hidup di kamp pengungsian. Hingga yang
tersisa di tanah Palestina, mayoritas adalah Yahudi (keturunan Eropa dan
Amerika) Israel.
Logis? Yup. Karena penduduk asli sudah diusir paksa atau dibunuh.
Terkait
wilayah ini, Dubes Palestina mengatakan pada Kompas, "Ada beberapa
kendala, pertama adalah di mana batas negaranya? Kami mengatakan, batas
negaranya mengikuti kondisi tahun 1967, sebelum Israel mengokupansi
wilayah itu. Menurut batasan ini, Palestina adalah Gaza, Tepi Barat, dan
Jerusalem. Itu basis fundamental dari kesepakatan damai. Namun, meski
diterima seluruh dunia, Israel menolak mengakui batasan ini."
Bayangkan
proses penjajahan itu dengan analogi seperti ini, warga Yahudi Eropa
mengajak handai taulannya pindah ke Bumi Parahyangan. (mulai dari 1918).
Tadinya satu dua orang, akhirnya menguasai beberapa kabupaten di Jabar
(biar mudah kita sebut saja Kuningan dan Bogor). Jumlah mereka lebih
sepersepuluh penduduk Sunda. Pada 1946 pendatang Yahudi ini mulai
meneror kabupaten sebelah, misal Kabupaten Cirebon dan Cianjur.
Membunuh, menjarah. Bahkan pada kasus tertentu, menghabisi seisi desanya
(Deir Yasin, ratusan yang meninggal).
Dari Kuningan dan
Bogor, mereka secara ril menguasai seluruh Jabar kecuali Sumedang dan
Depok (Gaza dan Tepi Barat). Penduduk Sunda kemudian tinggal menumpang
di Jateng, Yogya, Jatim. Sebagian lagi berdesak-desak di Sumedang dan
Depok. *Provinsi2 sebelah sudah jadi negara baru setelah British Mandate
di pulau Jawa pada 1948 (British Mandate adalah penjajahan Inggris dan
Barat akan daerah orginal kekuasaan Kehalifahan Turki Ustmani, Sultan
Abdul Hamid II).
Yahudi ini juga mendirikan negara Israel di Jabar, mengklaim lebih separuh tanah Parahyangan, hasil caplokan teror2 tersebut.
Apakah
penduduk Jabar diam? Tidak. Mereka berusaha merebut kembali rumah dan
ladangnya. Hei, bahkan kunci rumah mereka saja masih tersimpan dengan
baik. Mereka menggunakan apa saja untuk mengusir pendatang baru dari
Eropa yang ditempatkan pemerintahan Isreal di perbatasan Sumedang
ataupun perbatasan Depok sekitar.
Maka berjatuhanlah
korban, mostly dari pihak warga Sunda asli. Tiap hari ada saja yang
terbunuh, ada saja perempuan hamil yang kehilangan bayi karena
komplikasi dan tidak mendapatkan bantuan medis cukup di Sumedang. Kadang
ada saja orang Inggris yang pemerintahnya punya hubungan baik dengan
Israel datang ke Sumedang dan menjadi tameng hidup bagi warga sana yang
ingin berkebun, tapi selalu diganggu orang Yahudi ekstrem. Salah satu
namanya Tom Hurndall. Kalau Rachel Corrie asal Amerika. (Jika mereka
berasal dari negara yang punya hubungan baik dengan Israel, paspor
mereka punya nilai lebih. Tentara Israel cenderung ragu untuk membunuh
warga negara sahabat mereka).
Demi keamanan mereka dari
'teroris', pendatang Yahudi ini kemudian membangun dinding setinggi 5
meter, selebar 3 meter mengelilingi Sumedang dan Depok. Keluar masuk
dijaga ketat serdadu Israel pendatang yang kasar dan kejam itu. Dari
Depok menuju Sumedang bisa saja harus melewati 12 pos pemeriksaan,
masing-masingnya 4 jam...hingga perjalanan 4 jam tanpa pos berubah
menjadi dua hari...
Lalu dalam satu peristiwa tiga anak
keturunan pendatang Yahudi ini mati. Maka meradanglah Israel dan mereka
mengirimkan pesawat, tank dan alat tempur lainnya ke Sumedang. Melabrak
'pembunuh dan calon pembunuh' itu....Hingga semalam 35 warga Sumedang
terbunuh....ratusan luka.
Mana solidaritas warga
Parahyangan pada Sumedang? Oh, Israel ini punya perjanjian dengan
Jakarta untuk menutup jalan dari Depok ke Jakarta (Rafah Gaza dan Mesir)
hingga bantuan tenaga ataupun senjata sulit masuk.
Begitu kira-kira kondisinya....
S2
saya tentang Jerusalem. Disertasi tentang The Latin Kingdom of
Jerusalem (Kerajaan salib pertama di Yerusalem setelah pembebasan oleh
pasukan Umar bin Khattab). Karena base saya di Skotlandia, literatur
lebih banyak berasal dari Barat, daripada Timur.
Selain diskusi sejarah, juga membahas perpolitikan Timur Tengah wa bil khusus Palestina.
Berikut komen2:
Tentang
sebagian Muslim yang menjadi polisi di Israel: Bayangkan warga
Tanjungsari yang tinggal jauh dari pos militer, hingga 'aman' dari
recokan militer. Setelah 67 tahun akan lahir generasi dari dua belah
pihak yang 'hanya' melihat kejadian setelah 'penjajahan'...
Wajar
jika ada yg kemudian bekerja di lembaga penjajah. Warga di Gaza juga ada
yang bekerja di 'Israel' karena situasi hidup di Gaza yg serba sulit.
Ulama
dunia sudah sepakat, apapun yang akan ‘membantu’ negara teroris Israel
jatuhnya haram, termasuk berkunjung ke Al Aqsa saat ini karena ijin
masuk ke Al Aqsa berkaitan dengan imigrasi Israel (uang masuk ke kantong
zionist Israel)….Akan tetapi tetap saja ada yang kerinduannya membuncah
hingga tetap ke sana.
Lalu bagaimana dengan negara sekitar? Kenapa mereka nampak ‘membiarkan’ Palestina?
Militer
Mesir 'diikat' Amerika dengan bantuan tanpa reserved sebanyak ...saya
lupa ya...kalau tidak salah 5 milyar dollar. Saya perlu cek angka valid.
Tapi, intinya bantuan yang diberikan pada Militer Mesir dengan klausul
'mengamankan' TimTeng...(baca: perbatasannya dengan Israel)...
Israel sendiri negara kecil dengan peralatan militer paling canggih...menerima bantuan dari Amerika paling besar.
Status Kedua:
Terkait
edaran status di FB yang demikian 'heran'nya dengan semangat bela
Palestina orang Indonesia, padahal menurut mereka, Dubes Palestina untuk
Indonesia saja mengatakan penduduk Palestina itu 50%nya Yahudi, sisanya
Kristen dan Muslim yang tinggal di Tepi Barat dan Gaza...Kata pemilik
status itu, Dubes ini heran dengan teriakan 'Allahu Akbar' dari orang
yang tidak tahu apa-apa dan tidak pernah membantu Palestina
tersebut'...Demikian lansir PedomanNews, yang kemudian diseret ke forum
diskusi...Garis bawahi, forum diskusi Kompas. Bukan Kompas...Forum
Diskusi ya.
Maka streslah yang selama ini merasa kuat
keterikatan dengan isu Palestina. Bagaimana ini? Setengahnya Yahudi.
Dubesnya sendiri menafikan 'teriakan Allahu Akbar'...Apa salah pemahaman
kita selama ini?
Kita runut satu-satu.
1.Status
heran itu mengutip tulisan forum diskusi Kompas. FORUM DISKUSI! Bukan
berita di media nasional Kompas. Siapa saja bisa masuk ke forum diskusi.
Bahasa Minangnya, ota urang lapau....obrolan warung kopi. Derajat
infonya gossip murahan. Masih mau percaya isinya?
Sumber
ota lapau itu, katanya ‘Pedoman News’. Sekilas lihat, media ini penuh
dengan keberpihakan pada capres nomor 2. Reporternya ada 3 orang,
redaktur dan korlip masing-masing satu. Bahasa singkatnya, ini media
ditengarai masuk kategori abal-abal Eits, jangan sensi dulu. Kalaupun
media ini nampak hanya memuat berita capres nomor satu, saya tetap akan
mengatakan hal yang sama. Karena media 'sehat' mestinya memberikan porsi
pada dua belah pihak. Capres satu dan capres dua. Lalu jumlah reporter
yang hanya tiga mengkover semua isu? Hebat sekaleee.
2.
Perhatikan kalimat ini, '“Di Palestina 50% penduduknya beragama Yahudi
dan sisanya beragama Kristen dan Muslim yang berada di daerah Tepi Barat
dan Yerusalem.” Ujarnya.
Di Tepi Barat dan Gaza adanya
Kristen dan Muslim. Di luar Tepi Barat dan Gaza, Yahudi...hampir
sebanyak dua lokasi ini. Daerah manakah itu?
Maka kita akan dipaksa bicara batas teritori Palestina. Yg mana?
Kalau
berdasar peta British Mandate 1920-1948, pemukiman Yahudi tidak sampai
10% dari total wilayah Palestina. Berdasarkan partition plan PBB pada
1947, wilayah Israel dan Palestina hampir 50:50. Kalau berdasar 'tanah
ril yang bisa dihuni aman' oleh warga Kristen dan Muslim Palestina saat
ini? Maka tinggal 10% saja.
Dari berbagai konferensi pro
kemerdekaan Palestina yang saya ikuti di Inggris, mendengar langsung
dari mulut Dubes Palestina untuk Inggris, tanah yang diperjuangkan bebas
dari jajahan Israel yang berdasar Resolusi 242 PBB. Bukan tanah yang
10% sekarang. Dengan demikian, kalimat Dubes yang pertama '50% warga
Palestina adalah Yahudi'...ini logis karena sebagian besar tanah sah
Palestina saat ini dikangkangi Israel, dijajah, dikuasai. Diamankan
dengan 'outpost' militer yang akan 'menjaga kepentingan' settler' atau
warga kiriman negara penjajah di daerah itu.
Lalu
'keheranan Dubes Palestina tentang teriakan Allahu Akbar', bisa saya
katakan kalimat yang ditanamkan wartawan media di atas, alias kebohongan
publik.
Jika tetap ingin memahami ‘logika’ 50:50, itu
begini: 'pusat' pembebasan tanah jajahan ini ada di Gaza dan Tepi Barat,
jika kita hanya melihat dua daerah ini saja, maka jumlah Muslim di sini
adalah 80%, Kristen 1%, sisanya Yahudi. Yahudi ini saya pastikan hidup
di 'pinggir' Tepi Barat dan Gaza...Yahudi kelas ekstrim, yang sengaja
tiap saat provokasi dan meneror warga Palestina. Silahkan cek laporan
international solidarity movement tentang teror Yahudi ekstrem ini
terhadap ...bahkan...terhadap anak kecil yang jalan menuju sekolahnya!!
*
Komen2 saya bawa ke status
1.
Perang apakah ini? Perang saudara ....pasti bukan. Karna ini bukan Arab
berhadapan dengan Arab. Ini Arab asli berhadapan dengan pendatang
Yahudi Eropa dan Amerika.
Perebutan kekuasaan? Juga bukan karena warga Palestina tidak hendak 'berkuasa'...mereka hanya hendak merdeka.
Agama?
Theodore
menggunakan sentimen agama untuk mengumpulkan dana zionist
internasional...juga menggerakkan Yahudi pindah ke Palestina, walau
dalam diarinya, Theodore menulis, 'We will keep Rabbi in the
sinagog'...Tidak akan membiarkan Rabbi ikut2an urusan calon negara ini.
Bagi
Muslim di dunia, Al Aqsa adalah kiblat pertama....Yang dibunuh dan
diusir mayoritas Muslim sehingga 'innamal mukminuna ikhwah' jalan di
sini...
*
2. Apakah ini perebutan lahan? ~Give me abreak.
Ada
orang menyerbu rumah Anda dengan senjata...malam-malam. Anda sedang
tidur. Kaget. Segera menyelamatkan diri hanya dengan kain selembar dan
beberapa kunci lemari....
Anda pindah ke rumah saudara, bingung
dengan apa yang terjadi. Sampai 67 tahun kemudian, Anda masih belum bisa
kembali ke rumah Anda....kunci lemari masih Anda pegang....
Kira-kira ini rebutan lahan (asumsi tak ada pemilik)? Atau mengambil kembali rumah, ladang Anda yang diduduki perampok?
*
3.
Indonesia adalah ladang MOSSAD beroperasi terbesar setelah Amerika.
Pusat operasinya di Singapura. Selain meletakkan intel-intel di safe
house, mereka juga membangun berbagai 'lembaga survey, lembaga
penelitian, LSM'....yg tujuannya menggali informais tentang tokoh dan
arus utama di Indonesia....mengatur 'suhu' di Indonesia dengan
mengeluarkan isu-isu...
Ada mereknya nggak sih safe house
tersebut? LSM tersebut? Bahkan manager LSM bisa jadi tidak tahu kalau
mereka sudah diperkerjakan intel MOSSAD...
Apa kepentingannya
MOSSAD meletakkan operasi kedua terbesar mereka di Indonesia? Sepanjang
bisa 'mengatur/mengontrol' mayoritas Muslim di dunia, mereka lebih aman
Silahkan baca buku Victor Ovtrosvky dan yang sejenisnya.
Masih ngeyel?
Coba
cek nama Alexander Litvinenko...Gugel saja. Kasusnya bukti ril bahwa
agen2 itu masih ada dan aktif, nggak cuma sekedar ada di film James
Bond....
Plus MOSSAD jauh lebih canggih dan kejam dibanding KGB...
Keyakinan
saya, salah satu operasi MOSSAD di Indonesia ialah mengaburkan
penjajahan 67 tahun ini lewat media sebagai isu ‘pertahanan’ diri Israel
dari ‘teroris’ Palestina...bahwa ini rebutan lahan...
Miris...banget.
Coba deh bacanya jangan cuma Tempo, Kompas
Baca sesekali
guardian.co.uk
Lihat
bagaimana 'utang masa lalu' Inggris membuat masyarakat di sana membuat
gerakan 'sorry campaign'....meniru gerakan di Australia untuk
Aborigin...
Saya hadir di konferensi yang mendebarkan itu saat
pengacara internasional, akademisi, politisi (ya, Dubes Palestina untuk
Inggris juga ada di sana), aktivis merumuskan step 'sorry campaign' ini.
Menurut
Anda, jika ini masalah lahan...jika ini sekedar masalah agama saja,
jika ini karena 'teroris' Palestina, orang-orang hebat itu datang ke
sana? Membawa ide brilyant, dengan ongkos sendiri? Bagi masyarakat
Barat, ada kejahatan kemanusiaan yang kejam di Palestina (Deir Yasin,
Shabra Shatila dll). Mereka sudah punya bahan untuk membawa Israel ke
mahkamah internasional. Lawyer internasional yang hadir saat itu sudah
sampai pada kalimat, ‘We have enough evidence.’ Hanya saja, rencana
berikutnya tidak disampaikan di forum, karena menyangkut keselamatan
jiwa. Saya yakin di dalam forum ada agen MOSSAD. Pengacara itu, penulis
kurikulum sejarah Inggris itu menolak bicara detil karena, ‘Can you
guarantee our safety?’
Bagi Muslim, tentu saja ada dua
lapis di sini. Pertama isu kemanusiaan. Kesedihan kita membaca seratus
lebih warga Belanda meninggal dalam kejadian penembakan pesawat MAS sama
getirnya saat mendengar tentara anak-anak di bumi Afrika, juga dengan
pembantaian di Gaza. Karen kita manusia.
Lebih dari itu,
bagi Muslim, di Palestina (Jerusalem) ada Al Aqsa, kiblat pertama
Muslim, tanah suci yang diberkahi. Ada kuburan sahabat Rasulullah SAW di
Palestina. Apa perasaan kita jika Ka’bah diisolasi Israel, kita
dilarang masuk? Bagian bawahnya digerusi hingga sewaktu-waktu bisa
runtuh?
Dubes Palestina untuk Indonesia juga mengatakan
hal yang sama. "Apabila seluruh umat Muslim di dunia melawan Israel,
maka Israel sudah lenyap dari muka bumi. Ada 1,5 miliar warga Muslim di
seluruh dunia. Jadi justru warga Muslim tidak melihatnya dari dimensi
agama. Tetapi tentu saja setiap umat muslim berhak marah saat Palestina
terusik karena situs suci agama Islam terletak di sini di bawah
pendudukan. Umat Muslim tak akan membiarkan Masjid Al Aqsa berada di
bawah pendudukan. Ini kiblat pertama bagi umat Muslim, bahkan sebelum
Mekkah. "
Jadi di Indonesia, sudah wajar jika agen Zionist yg ingin mematahkan fakta kalau ini adalah perang agama.
*
Lalu Dubes ini dari faksi Fatah...dsb.
Plis deh....Lihat dulu....pernyataan itu ---sama seperti berita tentang doa rakyat Palestina untuk Jokowi---adalah berita palsu.
Terlepas
beliau dari Fatah atau Hamas....jangan simplistis. Beliau sudah dikirim
resmi oleh Pemerintahan Palestina. Pasti tidak sembarangan mengirim
wakil ke negara paling menentukan di kalangan Muslim dunia ini...Ingat!
Rekonsiliasi Fatah Hamas sudah dilakukan,...
Ingat, pertemuan
strategis Palestina, Turki, Mesir, Indonesia, Malaysia pernah dilakukan
di Malaysia....dan you know what happened next...
Pembuktian
gerakan 'dunia dalam selimut gelap' seperti MOSSAD tentu tidak
mudah....Emang ada plakatnya kalau media ini sedang dibiayai MOSSAD?
Sekali
lagi, sudah ada kasus spion yang terbuka ke dunia luas sebagai
pengingat mereka masih ada dan terus bergerak....ikuti dan telaah kisah
Alexander Litvinenko....saya sarankan ambil sumber guardian. (beberapa
hari sebelum meninggal, Alexander masuk Islam. Dalam operasi
intelijennya, dia bersentuhan dengan pejuang Chenchen)
Sumber pendapat Dubes Palestina ada di sini:
http://internasional.kompas.com/.../Dubes.Palestina.Tak...
Organisasi kemanusiaan yang mewadahi Tom Hurndall dan Rachel Corrie:
http://palsolidarity.org/
Website boikot produk pro zionist Israel:
www.inminds.co.uk
Jaringan dunia untuk boikot, divestment, dan sanction:
http://www.bdsmovement.net/
Salah satu Yahudi yang anti zionist:
http://www.chomsky.info/
Website wartawati Amerika yang mengumpulkan fakta lobbi Israel di Amerika, Alison Weir:
www.ifamericansknew.org
Alexander Litvinenko case:
http://www.theguardian.com/world/2012/dec/13/alexander-litvinenko-murder-british-evidence-russia
http://www.theguardian.com/world/2013/nov/27/alexander-litvinenko-inquest-secrecy-order
http://www.theguardian.com/world/the-us-embassy-cables+alexander-litvinenko
Victor Ovtrosky: By way of deception thou shall do war:
http://vho.org/aaargh/fran/livres11/OSTROVbywayofdecep.pdf