Kamis, 26 Mei 2005

liverpool menang!

Aye aye, man!


Liverpool menang! Nonton dengan suami sambil makan malam. "A world class!"pekik reporter saat gol kedua Milan.


Sebel. Emang sih Liverpool nggak bagus2 amat di premiership.


Ngelanjutin nonton setelah anak2 tidur. Lo? 3-3?? How come?


Ngebayangin pub-pub yang bau beer dan asap rokok.


Ha ha, antara percaya dan tidak. Masa liverpool bisa menang? Di Uk dia cuman nomor 5, nggak qualified masuk champhioship next year. bingung la tu pengurusnya!


Kata caretaker di sekolahan, "I know what the score is."


"What?"


"Nil for liverpool, nil for Milan."


Belum sempat menjawab,"Penalty?" Doi ngelanjutin, "At the beginning of the game. Don't know the ending score."


Hi hi.


UK sedang pesta


 


 

Senin, 23 Mei 2005

Ralat Novel

 "Dengan demikian tertolaklah Supernova dan segara tulisan yang berbungkus sastra namun menjual seks dan kekerasan". 


Saya salah ingat. Mestinya novel, Saman yang bicara ttg hubungan laki-perempuan ya?

QS: Ar Ruum dan Da Vinci Code

 


            Sampai sekarang saya masih merasakan kepedihan yang dalam mengingat berbagai bahasan rekan penulis muslim terhadap Da Vinci Code Dan Brown yang banyak memuja dan menyanjung. Kita sepakat, bahwa seni untuk seni saja adalah haram. Seni mesti mengandung nilai kebajikan. Dengan demikian tertolaklah Saman dan segara tulisan yang berbungkus sastra namun menjual seks dan kekerasan. 


Kita juga sepakat dengan dengan QS Al Baqarah: 285  Laa nufarriqu baina ahadin min rusuluhi…Tidak membedakan antara satu nabi dengan yang lain. Kita mencintai Nabi Adam seperti kita mencintai Nabi Muhamad, Nabi Isa.


Kita sepakat bercermin dari Ar Ruum, yang turun di Mekkah kala kesedihan kolosal melanda Umat Islam disebabkan berita kalahnya bangsa Romawi oleh Bangsa Persia. Kesedihan ini karena persaudaraan samawi antara Muslim dan Kristen. Keduanya menganut agama langit. Allah menghibur muslim dan memberitakan kemenangan Romawi atas Persia pada bilangan tahun tetentu (kurang dari 10 tahun) nanti di masa depan. (Dan berita itu benar!!)


 


Tiga kesepakatan ini seakan terbang ditiup angin kala membahas DVC! Karena DVC menyerang Kristen (Ah, bukankah Kristen musuh Islam?!), kita bertepuk tangan dan berteriak, “Bravo…bravo Brown! Berani dan luar  biasa! Ide cemerlang blah blah.”


 


Saya pedih. Saya berduka. Hati ini digigit kepiluan yang tajam. 


Di mana pembelaan Muslim pada Nabi Isa/Jesus?


Ah, yang diserang Vatikan kok!


 


1.      DVC (dan Angel and Demons) memuat seks eksplisit dan kekerasan yang menjijikkan. Ini saja sudah warning bagi penganut seni bukan sekedar seni. Iya? Kenapa ketika pengarang muslim menjual seks dan violent ini dikritik? Brown kan bule. Ya, beda dong level kebolehannya. Wajar.


2.      DVC Mengklaim Jesus/Nabi Isa menikah dengan Maria Magdalena dan menuduh Peter cemburu dengan kedudukan Maria dan hendak mengucilkan Maria. Nabi Isa, kata DVC memberikan hak untuk mendirikan gereja pada Maria. Peter hendak merebut kekuasaan untuk mendirikan gereja dari Maria. Sungguh, tuduhan ini menyakitkan, seperti tuduhan perebutan kekhalifahan dari Ali bin Abi Thalib  oleh Abu Bakar Shiddiq, bukan? Peter dan murid-murid Nabi Isa adalah manusia terpilih. Bukankah mereka, Al Hawariyyun, dipuji dalam Al Qur’an? Bagaimana mungkin shahabat  Nabi mengkhianati Nabinya? Apakah mungkin seorang Nabi memberikan hak pendirian gereja pada istrinya? Sementara kaidah yang kita pegang bersama ialah, “Yang terbaik di mata Allah ialah yang paling bertaqwa.”? Hingga, pewarisan gereja, karena sebeb pernikahan, rasanya sulit diterima. Bahkan kecerdasan Aisyah yang mengalahi banyak lelaki, kebijakan Ummu Salamah yang menyelesaikan masalah pembangkangan muslim paska perjanjian Hudaibiyyah tidak mebuat para ummahatul mukminin pewaris kekhalifahan bukan?


3.      DVC mengatakan pembela Maria Magdalena (baca pembela Nabi Isa) menganut sistem matriakat, di mana garis Ibu menentukan keroyalan/darah biru seseorang. Lagi-lagi bertentangan dengan paham yang dianut muslim (sejak Adam AS hingga Muhammad SAW) bahwa nasab diturunkan dari garis bapak.


4.      DVC menjelaskan pembela Maria mempunyai ritus agama yang unik yakni hubungan seks lelaki-perempuan di tengah lingkaran pendeta yang berjubah dan bertopeng....Topeng tidak membuat mereka buta. Ini sangat menyesakkan dada. Bagaimana mungkin, pembela Maria yang katanya manusia benar yang mengikuti agama Allah,  melakukan hubungan seks di depan manusia lain? Bukankah hukum zina itu, jika ada 4 saksi yang menyaksikan, seperti masuknya pena ke dalam gelas, maka hukumnya rajam?


 


Mungkin ada yang akan berkilah, yang diserang ialah Vatikan. Namun hakikatnya DVC menyerang Peter, Al Hawariyyun.


Katakanlah, seperti kilah banyak orang bahwa memang ada injil yang tidak dicetak dan sekarang tersimpan di dalam perpustakaan Vatikan, dan menguatkan teori ini.... Namun, bukankah Kristen yang disedihi kekalahan mereka oleh Rasulullah SAW dan para muslim (Ar Ruum) ialah Kristen Romawi...yang menganut trinitas...yang pada satu ketika menjadi lawan kita di medan perang Tabuk??


Terlepas dari usaha sebagian Kristen untuk membunuhi Muslim atau memurtadkan Muslim, tetap ada dalam umat Kristen itu orang yang menyembah Allah saja, tetap ada Kristen yang tidak menyimpan  rasa permusuhan dengan kita, hingga jika satu ketika mereka ada bersama kita, mereka tidak boleh diperangi, bahkan dilindungi.


Sukakah kita kala Salman Rushdie/ Ayat-ayat Setan dilindungi oleh satu bangsa? Ditepuki dan dipuji orang?


 


Wahai Muslim, bagaimana mungkin kita bertepuk tangan atas penghinaan pada Nabi Isa? Apapun juga, Jesus dan Nabi Isa satu orangnya. Lelaki suci yang harus kita cintai...Mereka tidak membeda-bedakan Nabi (Al Baqarah 285).