Selasa, 13 Januari 2009

Salam dari Bukit Tanjung Sari

Assalamu'alaikum w w

Sudah lama menetap di tanah air. Walau masih berasa serba 'baru'....Baru belajar naik angkot yang rajin ngetem....baru membiasakan kaki menjelajahi pasar becek, bauk dan sesek. Baru memulai memiliki penolong di rumah keluarga :-D

Namun....pembelajaran yang nikmat.

Ada sisi yang lain...
Kehidupan ini lebih 'nyata'.
Air mata itu lebih dalam maknanya...
Perjuangan mereka itu lebih curam tebingnya....
Suap demi suap nasi itu....begitu panjang pencariannya...

Tiap hari miris melihat beberapa sosok....hampir tak tertutupi kain selembar pun...
Menengadah dan menunduk...menatap kaki hitam...kosong makna...
Seorang Bapak dengan sampah, tertata menggunung...dengan senyum mengulum...
Entah rejeki apa yang disyukuri dari onggokan itu.

Beratus Ibu, dengan penutup kepala usang,
Menggendong bayi setengah lelap..
Menyusuri jalanan terik kerontang
Membuka tangan....

Sementara paru-paru mungil itu mengirup racun...
Yang akan membolongi masa depan...

Ah,

Ada wajah riang ..
Membawa petikan kebun kemarin
Menawarkan harga yang lebih mahal dan murah
Mahal daripada tengkulak...murah daripada pasar..

Ada kaki dan tangan
Yang sigap bergerak
Melukis masa depan
Dengan keringat dan uban....

Oh,
Ada uang satu milyar
Bergerak di jalan kota
Menyusur aspal mulus
'Satu mobil itu satu milyar, katanya!'

Dan ada asa dirajut
dengan harap..
Semoga Allah ijinkan....Allah limpahkan....Allah berkahkan......

Semoga....