Senin, 02 April 2007

Horeee, Libur!! (Mum's missions)

Dua pekan! Easter holiday.


Libur = spring cleaning. Bebersih dari depan sampai belakang, dari panci sampai sudut sink  Arik sudah janji mau nolong. Ketika Muhammad diberi pilihan oleh Abi, mau memorising (Qur'an) atau doing Math, dia milih 'helping Umi tidy up'


Sedang banyak-banyak diskusi denngan Arik tentang Allah, Rasul saw, shahabah, dan how it should be as a Muslim boy. Kadang Muhammad nyela, dan Wafa teriak kenceeeng, supaya suara umi tenggelam.


Kalau diskusi, dari bertiga, Arik yang paling antusias.


Mereka sedang demam 'the trench battle'. Muhammad memilih jadi Khalid, 'because he became Muslim at the end'...lalu nuduh-nuduh Bang Arik jadi Abu Lahab, atau Umayyah. Arik protes keras. 'I don't want to be Umayyah. He died in the end'.


Kalau harus milih jadi the baddie, Abang pilih jadi Abu Sofyan saja. 'After all, he became a Muslim'.


Hm.


Muhammad minta ijin jadi Wahsy. Umi larang. 'Did he become a Muslim, Mi?'


'Yes, but what he did was too painfull (killing Hamzah ra). Even Rasul said, Wahsy...Wahsy just stay away from me. I cannot look at you'.


'I will not be Wahsy then'


Dua pekan ini ada niat untuk final touch tulisan. Namun Abi minta Umi bikin 'Pekan Rasulullah', he he heh.


Ya deh. (Ada deh  nyaaa)


Udah kebayang mau potong-potong sirah dan story telling. Mau bikin a themed drawing time juga. Mau memprint some of  sirah dalam bahasa Inggris untuk Abang Arik, mau bikin gambar besar Arabia untuk Muhammad dan Wafa.


Ada ide nggak, temans?


Rasanya, asal cinta itu hidup dan merasuk, insya Allah akan menularkan cinta juga. Ini mikir sederhananya. Tapi, mestinya ada cara yang lebih sistematis ya?


Ada saran supaya tidak mewek duluan?


Ketika membacakan sirah The House of Nectar, yang ada mereka confused dan tak habis pikir.


'Why do you cry Umi?'


Dan Umi cuma bisa sesenggukan menjawab, 'Because I miss Rasulullah.' 

20 komentar:

Ari Peach mengatakan...

Ikutan mewek...
Nggak punya ide tentang cerita Nabi, Uni Imun...

Peni Astiti mengatakan...

huweeeeeeeeeeeeeeeeee....
jadi mewek duluan..........

maimon herawati mengatakan...

Imun agak menguatirkan diri terlalu cepat 'mendewasakan' mereka Mbak Ari.
Abis, ngeliat anak-anak temen, hm, nggak terlalu 'didikte' seperti Arik cs.
Mulai dari 'Arik, Muhammad, in UK you can only kiss and hug two girls: Umi dan Wafa'...
sampai ...hh...we don't compare Rasulullah with others. We cannot say that we pretend to be Rasul because bla bla....(personification tea).....masih nggak nyambung sama mereka, *glek*
Paling balik lagi ke 'If you have to choose, Allah and Rasul above others, and you can choose any but the two'.
Am I too quick?
Tapi, dulu ada shahabat yang maksa minta ikut perang dengan berjinjit supaya tak ketahuan masih kecil...
Agak worry....

maimon herawati mengatakan...

Susah ya Mbak.
Kalau bercerita sambil nangis...
Kalau udah begitu, berdoa dengan sangat kuat, semoga pesannya sampai...

Yuyu Mulia mengatakan...

Teh, mau curhat juga nii.. gapapa ya
Kadang Yuyu suka kehabisan akal untuk membuat Rania lebih milih nonton dvd/mainan/buku yang kental budipekerti dibanding tweenies or barbie. entah karena si tweenies itu atraktif banget sementara si Syamil dkk sedikit membosankan buat anak-anak, atau emang yuyunya aja nggak bisa terlalu giat untuk ngajakin Rania... T_T

Andi Rahmatiyah Bakri mengatakan...

Alhamdulillah anak2 Teh Imun luar biasa ghirah keIslamannya,cerita battle n choose the idolnya, kerrren..., terutama krn mereka cowok,seruuuu... huhuhu...pengen anak cowo...*ga nyambung*...abis kadang ra battle2an ma aasiyah, bahaya ga siiy buat psikologisnya...???(kebiasaan battle2an sm adik2 co dulu :p)

maimon herawati mengatakan...

Yu, dari sejak mereka enjoy nonton, kita udah bikin agreement, hanya boleh nonton sekian program, juga kalau sudah melakukan sesuatu.
Kalau pagi hari, biasanya mereka siap-siap ke sekolah, plus ngaji. Kalau sudah rapi, dengan kaus kaki dsb, sudah ngaji, boleh nonton. Acaranya ya semacam Noddy, dsb.
Kalau tidak ngaji, makannya juga main-main, nggak ada harapan untuk nonton.
Pulang sekolah, setelah sholat boleh lihat tivi lagi.
Biasanya dijatah, karena bertiga, masing2 boleh milih satu program, dan mereka artinya nonton 3 program satu hari. Lebih kurang 1 jam-an.

Kalau Wafa, walau masih bocah, tetap ada syarat. Tidak boleh nonton, kalau makannya benar. Jadi, ada banyak cara untuk 'membatasi' mereka nonton. Nggak ngaji, nggak boleh hidup tivi. Nggak makan yang bener, nggak boleh nonton.
Untuk 3 bocah di sini, Teteh menjadikan tweenies sebagai tontonan terlarang. Karena, kadang ada aja 'ide' tweenies yang agak nyeleneh. Pilihan mereka biasanya Numberjack, atau Noddy, atau Arthur, kalau Sabtu, Dora. Atau Postman Pat.
Selain itu, kita mencarikan tontonan penyeimbang seperti The Last Prophet atau the Boy and The King. Atau bahkan Little Bear yang sudah di dubbing ke bahasa Arab.
Selanjutnya, mereka juga dikenalkan dengan website pendukung seperti Cbibies, atau Education city. Yang kedua berkaitan dengan pendukung pelajaran di sekolah.
Yang terpenting, memang mengenalkan buku.
Ketika mereka liat kita asyik dengan buku, biasanya mereka juga suka. Karena tiap hari Wafa liat Arik dan Muhammad 'ngaji', dia juga ingin ngaji. Dulu ngasal, sekarang sudah iqra 1, huruf 'sa'. Pelan-pelan sih.
Lalu ada acara pendukung seperti main di taman, jalan ke museum discovery ( baru 2 kali seh) atau cuman main dorong2an kereta di halaman depan.
Intinya, barangkali, meminimalkan ekspose media televisi dan semacamnya pada mereka. Termasuk play station, atau games di komputer. Kita strick untuk yang gini.
So far, mereka cukup enjoy tanpa gadget entertaintment seperti PSP.
Kembali lagi, emang, pinter cari kegiatan fun untuk mereka. Wafa sudah bisa enjoy jika dibelikan buku drawing dan colouring pen. Arik biasanya asyik menekuri peta :-D, Muhammad yang biasanya lebih cenderung pada minta diberikan soal Matematika.
Satu pekan, pernah mereka sama sekali nggak liat tivi, karena target menghapal nggak terkejar. Konsekuensinya, nggak hidup tivinya :-))
Terakhir, mohon kepada Allah supaya anak-anak kita terjaga dari pengaruh buruk yang tidak kita hindarkan (dalam hal ini lingk bermain mereka)
Selamat berkreasi, Yu.
you are not alone....

maimon herawati mengatakan...

Nggak lah Ra.
Teteh sering mengenalkan Ummu Imarah or Nusaibah kepada bocah2. Muslimah, girl do battle as well. Trus cerita kisah Uhud yang fenomenal.
Karenanya Umminya asyik,...mereka jadi asyiik juga, he he he.
Ummi yang asyik dan larut dengan battle-battle, insya Allah akan mendidik putrinya jadi mujahidah. Semoga selincah Nusaibah.
Amiin.

Andi Rahmatiyah Bakri mengatakan...

ra baca reply-an teh imun buat yuyu...syukran jaziilan teh, banyak masukan berharga, meskipun aasiyah mirip wafa`,lbh seneng mgbr ketimbang nonton, tp kan ga ada salahnya sedia payung sblm hujan...sejuk banget diingetin ttg berdoa untuk anak....semoga anak2 kita mjd mujahidah sejati ya teh...amin..amin...amin...

maimon herawati mengatakan...

Alhamdulillah Aasiyah lebih suka drawing. Alhamdulillah. Sebaiknya biarkan dia larut dengan dunia drawingnya. Drawing bisa jadi media belajar yang sangat bagus.
Semoga fitrah sucinya dijaga Allah dari pengaruh buruk. semoga dia menjadi penolong kita nanti di hari kiamat. Amiin

Yuyu Mulia mengatakan...

Teteh.... ma kasih pisan.... ill try my best.. and doain ya...

Rahmadiyanti R mengatakan...

Kalau dibandingkan, mending lebih cepat mendewasakan, mun, daripada jadi anak manja, gak fight, memble. Toh, jadi lebih mateng bukan berarti mereka kehilangan masa kanak2 kan? Sedih ngeliat anak2 sekarang yang banyak dibuai (udah ya di rumah, di lingkungan, belum lagi di tivi, dll). Badan gede tapi mental bayi.

mutia handayani mengatakan...

Uniiiii...mau ikutan dong dengerin sirah dari uni... kayaknya asyik gitu (^ ^) *mupeng mode on*

maimon herawati mengatakan...

Dian: Iya, Dee. Imun ingin mereka tegar dan wise. Dilihat-lihat, mereka kadang nampak lebih dewasa dari usia mereka.... Semoga mereka masih enjoy juga.

Mutia: Ke sini doong....Tante...


Rahmadiyanti R mengatakan...

Insya ALlah, didoain. Jangan kayak tantenya stau ini, udah gede tapi masih suka kayak anak kecil, hehehe

maimon herawati mengatakan...

Jangan begitu aaah. dari dulu you always inspire people around you....

Rahmadiyanti R mengatakan...

waaa... *pingsan*

maimon herawati mengatakan...

*nyengir*
Duh, segitunya.
Dee, ntar bantuin aye bikin kids corner ya?
Udah merancang-rancang mau bikin semacam saung membaca dan bermain. Asyiiik.

Reni Halida mengatakan...

uni itu orangnya enerjik sekalee...
awak sampai ngos-ngosan ngikutin tulisan uni..:D

maimon herawati mengatakan...

Reni alun liek Uni pas mabuok doh.
Lameh...terkapar ndak berdaya....
:-))
Atau pas pulang kerja. Yang ada 'meluruskan pinggang' sejam lamanya.