Malam itu, sudah jam 9. Suami baru saja keluar pintu, berangkat kerja ke Royal Mail. Tiga pekan ini, beliau akan kerja Christmas Casual. Shift kerja dari jam 10 malam sampai jam 6 pagi, . Dengan demikian, sejak abi mereka kerja, anak-anak mundur tidur malam sampai jam 9. Nungguin abi berangkat
Wafa dan Arik sudah melompat ke tempat tidur masing-masing, ketika Muhammad yang tidur sore bangun. Terpaksa, umi yang sudah siap memejamkan mata ikut bangun.
"Pipis Bang?"
Muka dengan mata setengah tertutup itu mengangguk.
Kita keluar kamar, diikuti Wafa yang kembali lincah. Muhammad pipis.
"Are you hungry? Would you like to have something to eat? Mau makan Bang?'"
Muhammad belum makan malam sedikitpun.
Mata itu belum sempurna terbuka. Dia menggeleng.
Saya mengeluarkan digestive biskuit dan menyiapkan segelas air hangat. "BAng, ini biskuit, kalau abang mau. Ini minum. Oke? Umi panek, Umi bobo dulu. OKe? NAnti kalau sudah selesai makan, Abang bobo ke kamar oke? Bawa adiknya. Ya?"
Dia mengangguk, sambil menjulurkan tangan ke biskuit itu.
"Afa mau cookies."Wafa teriak.
Heran deh, sudah semalam ini masih lincah.
"Can I trust you to take care of your sister, Bang? Because Umi want some sleep now?"
"Oke Mi." Muhammad sudah bener-bener 'jaga'.
Saya meninggalkan mereka dan membaringkan badan yang demikian penat. Nafas Arik terdengar teratur. Dia sudah lelap.
Saya mengulang-ulang dzikir.
Di luar terdengar suara percakapan dua anak mungil.
"I want to sleep, Mi." Tiba-tiba seseorang di samping saya. Muhammad.
"Loh? Adiknya mana?"
"Outside."
"Kok ditinggal? Ajak adiknya tidur, Bang."
"Oke."
Dari luar terdengar....
"Come on Wafa...Bobo."
"Si ada."...maksudnya 'masih ada'...cookiesnya.
"Ayo, habiskan kuenya."
"Oke Mamad."
Hening.
"Udah?"
"Lap Mamad." Wafa super bersih. Dia selalu minta dibersihkan tangannya. Lap...lap...lap... Apalagi sehabis makan digestive biskuit yang ada coklatnya.
Tidak ada jawaban.
"Mamad, lap."
Diam
"Lap Mamad." Kalimat dua versi ini diulang Wafa 5 kali. Mamad, lap. Lap Mamad....
"The door is closed." Akhirnya ada yang menjawab.
"Lap Mamad."
"Wafa, how am I going to get you lap? The door is closed. I can't open it." Pintu ke dapur memang sengaja saya tutup.
"Mamad, lap."
Terdengar elahan nafas. "Oke, lap sama baju Mamad aja, oke?"
"Oke."
Terdengar langkah kecil-kecil..
"Hm, ..."Hening.
"Lap sama baju Wafa aja, oke?"
"Oke..."
Ha ha ha ha ha
27 komentar:
teh...kok bobo duluan seh...
Capek banget Ra. Saat itu, teteh sedang sakit. Sekarang masih sih. Cuman malam itu, sakitnya sedang banget-banget. Rumah kita nggak kayak di indonesia, Ra. Kecil dan compact, hingga nggak jauh jarak teteh ke anak2. Lagian, nggak akan beneran tidur. Lebih kepada merebahkan badan...
mm….gemezzzzz….;)sy selalu ketawa2 sendiri depan kompie bahkan kadang suka jd ngebayangin klo kelak punya anak pas baca jurnal uni ttg anak2……
indahnya diamanahi anak-anak…semoga kelak bs spt uni…punya anak-anak yg jd penyejuk mata…:)
Mun,
Anakku juga sama kayak Wafa. Di saat ortunya dah setengah watt alias ngantuk berats, dia malah on line.
Gimana yah caranya biar anak punya jam low batt yg sama dg kita?
Langsung bicara dalam tiga bahasa; Indonesia (bang, ini biskuit), Inggris (oke), dan Padang (panek). :)) Lantas, Tek Imun jadi lalo-nya? :D
amin.. amin..
semoga saling disegerakan ya din.. :)
mbak maimon.. sun sayang bwt mamad, wafa n arik.. :)
amiiin ya Waduud.
Penyejuk mata....sometimes....Kalo lagi terlalu kreatif...dan umi sedang tidak mood,....sebeeel juga...
yang kepikir,...gimana ya caranya mereka bisa berhenti sejenak saja, ha ha ha
naaah, ini imun juga gak ngerti! Kalau Muhammad, sedang makan, juga tiba-tiba bisa merem...tiduur...Seringnya nih makan sore...dan jika dia nggak tidur siang...
Wafa ini yang menakjubkan...
Dibawa naik train subuh, sebelum jam 6, sampe di tempat acara jam 9,....mungkin dia sempat tidur siang, 1/2 jam...mungkin juga tidak....jika ada temen. Malam, jam 11 dia bisa saja masih melek!!
Saluut...sembari mikir...apa karena ini dia nggak gede-gede...Kuecciiil bangeet.
Dibanding anak temen yang usia 1 tahun, gedean anak temen...dibanding sama yang seusia dia...mungil.
lalok-lalok se nyo Mak...
ibarat boneka, kalo ada tombol off-nya lucu juga ya teh...:p
Hi..hi..hi.. anak-anak memang lucu dan membahagiakan ya Uni..
raso panek Uni ilang danga ota mereka...^_^
percakapan yang renyah dan membahagiakan :)
Bukannya empat? Bobo itu bukan bahasa Indonesia kan? Sunda/Jawa kalau nggak salah...
Lucu Muhammad ya Mun...
lucu bgt ya mbak kalo anak2 udah gedean. percakapannya lucu.
lucu bgt ya ni kalo anak2 udah gedean. percakapannya lucu.
kalo bobo beneran ya uni imun gak bisa nulis percakapan mereka di sini lah... ya gak uni?
Wakakakakakkkk! Luthu bener seh tuh bocah dua... kapan yee ketemu langsung, huhuhuhu
iya. Ada saja yang lucu. Tiap hari ada momen setor kelucuan anak-anak sama suami/ sebaliknya.
Nggak lucu ada juga seh.
Misal, kemarin imun dikasih coklat sama bos. Lalu, karena mereka behave tapi not really well, coklatnya dikasihin mereka, namun mereka nggak dikasih kebebasan untk milih. Biasanya kalau behave all well, mereka boleh milih coklat yang mana yang akan mereka makan.
Nah, Imun kan makan coklatnya dua, nggak satu kayak mereka. Trus Muhammad nanya, "Why did you get two, Mi?" Because this is my chocolate. My friend gave this." Dia bicara sama Abangnya. "Umi ndak bagus ya? Ndak share."
Yeee....deh.
Soon, Tante. Tolong didoakan kami bisa pulang secepatnya. Amiiin.
Sun-nya sudah disampaikan Mbak.
Terutama pada Wafa...
Makasih Mbak.
Amin. duh, gak sabar neeh pengen foto bareng ama bocah bertiga, lho kok malah foto? hihi. Kudoakan, say... semoga ALlah memberi keselamatan, kesehatan, kekuatan selalu untuk Imun dan keluarga. Amin ya Rabb.
Bisa dibilang, mereka memang obat lelah, obat stress...
Iya, makanya bagus kalau Nida cepat punya adik...
waa, kebalik...Yang pingin foto bersama tante...mereka.
Arik nanya, what is the cat name, Umi?
Umi jawab, Tante Dian...
Arik melongo..
Sun-nya sudah disampaikan Mbak.
Terutama pada Wafa...
Makasih Mbak.
Iya, makanya bagus kalau Nida cepat punya adik...
Posting Komentar