https://www.channel4.com/news/factcheck/factcheck-eva-bartletts-claims-about-syrian-children
Latar belakang
Eva Bartlett, warga negara Kanada menggambarkan dirinya sebagai penulis independen
dan pejuang kemanusiaan."
Dia blogger untuk Russia Today, media Pemerintah Rusia dan terbuka menunjukkan dukungannya
pada rezim Bashar al-Assad.
Dalam pidato yang disiapkan oleh misi Pemerintah Suriah untuk PBB, Ms Bartlett mengkritik media
Barat "media korporasi", dengan mengatakan mengatakan wartawan mereka tidak bisa dipercaya dengan sumber-sumber
tidak kredibel.
Dia menyerang White Helmet, kelompok relawan rescue. Media barat sering
menyiarkan proses evakuasi WH, setelah serangan rezim di wilayah yang dikuasai
pejuang.
Menurut Eva, WH boneka barat dan merekam siaran penyelamatan yang dipalsukan.
Ms Bartlett mengatakan: "rekaman video mereka berisi anak daur ulang dalam
laporan yang berbeda; sehingga Anda dapat menemukan seorang gadis bernama Aya
yang muncul dalam sebuah laporan pada bulan Agustus mengatakan, dan dia muncul
di bulan depan di dua lokasi yang berbeda. "
Kami sudah mencoba menghubungi Ms Bartlett, tapi tidak berhasil, sehingga tidak jelas apa yang
dia maksud dengan gadis kecil daur ulang. Perkiraan terbaik kami, dia mengacu
pada ini:
Eva mengatakan,
WH Saran memfilmkan menyelamatkan anak
yang sama - mungkin semacam aktor - di tiga lokasi yang berbeda. Tujuannya
mungkin untuk membesar-besarkan efek pemboman rezim, atau serangan palsu.
Klaim Eva tidak benar. Berikut alasannya.
Analisis
gadis cilik I
Tanggal disebutkan dalam montase foto ini kira-kira akurat.
Gambar di atas diambil pada 27 Agustus oleh Abdalrhman Ismail, fotografer
Reuters yang bekerja di garis depan konflik Suriah selama tiga tahun.
Gambarnya menunjukkan gadis yang tidak disebutkan namanya dan dua anak lainnya
seharusnya diselamatkan dari reruntuhan oleh WH.
Ismail memotret gadis itu sendirian dan dengan anak-anak lain, bersama dengan
banyak korban lainnya dari dua serangan udara yang menghantam wilayah al-Nairab
dari Aleppo.
Dua serangan bom
barel di daerah itu dilaporkan media secara luas. Serangan itu dilaporkan
demikian luas karena menghantam pemakaman korban pemboman sebelumnya.
Beberapa orang
berkomentar, kok bisa anak yang sama dalam dekapan tiga orang yang berbeda.
Channel 4 melihat banyak rekaman lainnya dari Suriah, dimana relawan bekerja
secara berantai dan memindahkan anak-anak yang selamat secara estafet.
Gadis II
Wajah gadis di
foto kiri bawah tidak terlalu jelas. Dia masih digunakan dalam koleksi foto
"Al Qaeda / Putih Helm. Dia ada dalam potongan video yang beredar
September lalu.
Dalam laporan, dia disebut bernama Rawan Alowsh, berusia lima tahun, terbenam
dalam reruntuhan setelah serangan udara di Aleppo pada 23 September. Seluruh keluarganya - tiga
saudara perempuan, orang tua dan adik - dilaporkan meninggal.
Proses penyelamatannya dari puing-puing yang sulit menjadi alasan mengapa vedio ini sulit untuk
dipalsukan.
Anak kecil yang teriak-teriak ini harus dibenamkan dulu ke dalam reruntuhan
sampai ke dadanya, dan mengatur pecahan dinding di sekitar dan atasnya. Ini
kerja luar biasa yang membutuhkan persiapan logistik hebat. Dan tentu saja
kerja bersama menyiksa anak.
Orang berdiskusi
di dunia maya, bahwa tidak mungkin ada yang selamat tanpa luka parah dari
runttuhnya rumah karena pemboman. Tapi ini terjadi. Pada gempa di Italia lali,
ini terjadi. Di beberapa daerah konflik juga terjadi, anak dan dewasa keluar
dari reruntuhan tanpa luka yang berarti.
EvaBartlett sendiri
bahkan pernah melaporkan kejadian serupa di Gaza.
Jika diperhatikan,
tak satupun penyelamat ini menggunakan seragam WH. Mereka sepertinya tidak ada
hubungannya dengan WH. Video itu juga tidak dirilis Wh melalui channel mereka.
Rawan kemudian nampak
dalam video berbaring di di rumah sakit, tertidur atau tidak sadar diri.
Atasanya sudah dilepas. Wajahnya lebih jelas.
Komen di dunia
maya mengatakan ini bukan anak yang sama.
Tapi jika dilihat, beberapa hal nampak sama. Gelang emas di tangan kiri
sama.
Laporan media
Australia beberapa hari kemudian mengatakan – berdasarkan komunikasi dengan
dokter di Aleppo- Rawan, “Dirawat kakek neneknya, tapi masih syok. Rawan sulit
berbicara dan belum mengerti kalau kedua orangtua dan saudara kandungnya sudah
meninggal”.
Gadis III
Rekaman video ini
juga beredar luas. Pertama kali diunggah ke YouTube oleh aktivis anti-Assad di
Talbiseh, sebuah kota yang dikuasai pejuang di utara Homs, dan sekitar 150 km
jauhnya dari Aleppo.
Darah nampak
mengucur dari luka di hidungnya. Dia nampak panik sehabis pemboman Talbiseh
pada 10 Oktober lalu. Dia memanggil-manggil ayahnya dalam bahasa Arab:
Gadis itu kemudian
mengatakan namanya Aya. Dia Dilaporkan berusia delapan tahun. Laporan waktu itu
menunjukkan saat itu orangtua dan saudara Aya selamat dan dia bersatu kembali
dengan mereka.
Komen di dunia
maya mengatakan rekaman video itu adalah drama yang diatur. Darah di wajahnya
adalah darah palsu.
Mari kita lihat
wajah Aya dan gadis cilik lainnya secara bersisian.
Jelas, wajah
mereka nampak berbeda. Ini tiga anak yang berbeda.
Dari seluruh
potongan video, tiga anak ini mengenakan baju yang berbeda, walau mirip.
Aya mengenakan atasan tanpa lengan warna torquise, Rawan mengenakan sweater, dan gadis yang
tidak disebutkan namanya yang difoto Abdulrhman Ismail mengenakan atasan biru
kehijauan dengan desain khas yang berbeda.
Seperti Rawan, gadis ini memakai gelang emas, tapi pada pergelangan tangan
kanannya. Berbeda dengan Rawan, celana jeans-nya yang dipenuhi dengan payet.
Waktu serangan
Hal lain adalah laporan independen terkait tiga serangan ini.
Kasus pertama, dikatakan serangan itu pada Agustus. Ini dijelaskan oleh
fotografer Reuter yang mengambil foto. Media lain juga melaporkan hal yang
sama, ada dua pengeboman Aleppo pada hari itu.
Rawan konon diselamatkan dari puing-puing pada 23 September. Hari itu, aktivis
pejuang pembebasan Siria di Aleppo, staf medis lokal, Jurnalis di lapangan,
badan PBB UNICEF, Human Rights Watch, Pusat Dokumnetasi Pelanggaran Dokumentasi
dan lain-lain s melaporkan serangan udara ini.
Dalam kasus
"Aya", video diunggah kelompok aktivis di Talbiseh. Akun ini juga
mengunggah bayi yang menangis, tubuh lelaki tua yang meninggal. Tidak ada yang
nampak meragukan postingan ini.
Serangan ini
terjadi sepekan seltelah penyerangan udara dimulai, setelah pejabat Rusia
mengatakan mereka akan meningkatkan serangan ke daerah yang dikuasai pejuang
pembebasan Siria.
Simpulan.
Gadis ini tiga anak yang berbeda. Pilihlah gambar mereka yang lain, maka akan
nampak wajah mereka berbeda satu dengan lainnya.
Kesamaan yang paling mencolok adalah pakaian mereka. Tlogikanya, jika Anda akan
menggunakan seorang aktor palsu untuk tiga insiden yang berbeda, kenapa tidak
mengenakan pakaian yang sangat berbeda pada mereka? Hingga nampak sangat
berbeda?
Bukti lainnya, WH yang dituding sebagai pemalsu kejadia, sesungguhnya tidak
nampak dalam tiga video ini.
Selain tiga gadis ini, ada banyak foto dan video gadis kecil terluka.
Gadis-gadis kecil ini tidak diragukan keasliannya. Logika, jika ada banyak
‘korban asli’, mengapa juga pakai ‘aktor palsu’?
Dan Channel 4
memiliki akses pada fotografer Reuter yang dipercayai kredibilitasnya.
Channel 4 juga
memverifikasi sumber-sumber ini dengan sumber lainnya. Pemboman ini benar
terjadi. Foto dimuat tak lama setelah pemboman.
Jadi sulit dipercaya, jika gambar tiga anak ini adalah orang yang sama. Kamu
harus percaya bahwa ada satu anak kecil yang siap-siap di satu lokasi, menunggu
dipindahkan ke lokasi-lokasi yang berbeda untuk difilmkan, melewati berbagai
daerah yang dikuasai kelompok militer berbeda.
Mungkin penjelasan sederhana adalah: anak-anak ini benar-benar menjadi yatim di Suriah, terluka
dan tertekan. Anak-anak itu sekarang dituduh terlibat dalam konspirasi rumit.
Atau mungkin Eva punya gagasan lain?
Channel 4 berusaha
menghubungi untuk klarifikasi, tapi belum berbalas. Channel 4 akan mengupdate
tulisan ini jika Eva sudah membalas.